PIDATO "HARI IBU"
- Rabu, 03 Desember 2014
Assalamu’alaikum, hallo sobat.
Wah ini adalah postingan saya yang kedua. Ya, nama blog ini saja “ruang karya
tulis”, tentunya saya akan memposting tentang karya-karya tulis yang In Shaa
Allah saya sendiri yang membuatnya. Tapi untuk postingan kali ini, mohon maaf
karena ini adalah karya orang lain yang kembali saya sebar ke sobat semuanyaL. Tapi jangan bersedih ya sobat karena untuk
karya-karya tulis selanjutnya, saya usahakan karya tulis hasil goresan kedua
tangan mungil sayaJ. Dan ini adalah karya tulis
pidato yang bertemakan “Hari Ibu”. Silahkan simak, dan semoga bermanfaat untuk
sobat semua. Serta semoga barakah. Aamiin
“HARI IBU”
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
dan Salam sejahtera untuk kita semua.
dan Salam sejahtera untuk kita semua.
Yang saya hormati, Bapak dosen dan teman-teman
sekalian yang saya sayangi dan saya banggakan.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada
Allah SWT, atas nikmat yang telah diberikan kepada kita sekalian, yang dengan
rahmat-Nya pula kita bersama-sama bisa berkumpul disini untuk yang kesekian
kalinya, khususnya pada pagi ini dalam rangka memperingati dan
menyemarakkanperayaan “Hari Ibu”.
Selanjutnya, marilah kita panjatkan rasa syukur kita
kepada Tuhan atas kekuatan yang telah diberikan kepada kita khusunya kepada
para Ibu, yang sampai hari ini masih belum kehilangan semangat juangnya dalam
menangkap sekaligus mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam hikmah “Hari
Ibu” yang kita peringati bersama-sama dengan para Ibu di seluruh wilayah
Indonesia.
Saudara-saudara ku sekalian yang berbahagia,
Hari ibu adalah hari kebangkitan perempuan Indonesia
dan merupakan persatuan dan kesatuan kaum perempuan yang tidak terpisahkan dari
kebangkitan dan perjuangan bangsa.
Perjuangan perempuan agar bebas dari segala bentuk
tindak kekerasan, diwujudkan dalam bentuk kesetaraan dan keadilan dalam segenap
aspek kehidupan. Untuk itu, peringatan Hari Ibu perlu diwujudkan dalam berbagai
kegiatan sebagai kelanjutan perjuangan persatuan kaum perempuan Indonesia.
Dalam agama, peran seorang ibu juga sangat
dispesialkan, sangat dihargai dan sangat dihormati.
Alkisah : Suatu kali datanglah seseorang kepada
Rasulullah SAW, dan bertanya, ”Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling
berhak saya hormati dan patuhi sebaik-baiknya?” Beliau menjawab, ”Ibumu.” Ia
bertanya, ”Kemudian siapa?” Beliau menjawab, ”Ibumu.” Ia bertanya, ”Kemudian
siapa?” Beliau menjawab, ”Ibumu.” Ia bertanya lagi, ”Kemudian siapa?” Beliau
menjawab, ”Ayahmu.”
Tidak diragukan lagi bahwa di dalam Islam, kedudukan
seorang ibu sangat dihargai dan dihormati. Rasulullah telah mencontohkan betapa
beliau sangat menghormati ibunda yang melahirkan dengan berbakti sepenuhnya,
meski kebersamaannya tidak begitu lama.
Saudara-saudara ku sekalian yang berbahagia,
Hari ini adalah hari ibu, hari yang sangat tepat untuk
mengingatkan kembali kepada kita betapa besar jasa dan pengorbanan seorang ibu
kepada anak-anaknya, termasuk kita. Selama ini, di tengah kesibukan
sehari-hari, terkadang kita lupa terhadap peran dan jasa seorang ibu.
Peringatan Hari Ibu, selain sebagai perenungan dan
mengingatkan kembali akan peran dan jasa ibu, sekaligus juga merupakan momen
untuk mengenang jasa-jasa besar wanita perkasa di negeri kita. Karena, sejarah
Hari Ibu tak lepas dari semangat yang diletupkan oleh para pejuang wanita
tersebut.
Hari Ibu di negeri kita sangat berbeda dengan Mother’s
Day di Amerika dan negeri Barat lainnya. Di sini, Hari Ibu bukan hanya
menghargai jasa wanita dalam konteks keluarga sebagaimana mereka, melainkan
dalam kerangka yang lebih menyeluruh yakni wanita sebagai pejuang dan warga
negara yang akan terus mengisi kemerdekaan.
Hari Ibu dilambangkan sebuah gambar berupa setangkai
melati dengan kuntumnya. Di situ setidaknya menggambarkan suatu kasih sayang
kodrati antara ibu dan anak, kesucian, kekuatan dan pengorbanan ibu, serta
keikhlasan wanita dalam membangun bangsa dan negara.
Maka, di Hari Ibu ini marilah kita mengingat kembali
jasa dan pengorbanan yang telah ibu berikan kepada kita, doakanlah dia,
sambangilah dia. Sekaligus juga dalam hari istimewa bagi kaum wanita ini, kita
mengingat kembali jasa-jasa pahlawan wanita yang ikut berjuang memerdekakan
bangsa ini. Sekian pidato dari saya, semoga kita senantiasa dalam kasih sayang kedua orangtua kita terutama Ibu. Kurang lebihnya mohon maaf. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Nah, goresan di atas adalah salah satu karya tulis yaitu pidato. sekian postingan kali ini ya sobaattt... jangan lupa terus follow blog ini. tunggu postingan saya selanjutnya yaaa...
Wassalam...
PUISI berjudul "Terimakasih guruku"
- Rabu, 26 November 2014
TERIMAKASIH GURUKU
karya : Elka Septi Anggini
Teringat
jelas wajahmu di dalam benakku..
Terukir
slalu namamu di dalam hatiku..
Ku
lantunkan puisi karyaku untukmu..
Hanya
untukmu..
Wahai
guruku..
Kicauan
burung…
Teriakan
sinar matahari..
Dan
tetesan embun di pagi hari..
Membangunkanku
untuk bertemu denganmu..
Sosok
dirimu yang hadir dalam hidupku..
Memberikanku
ilmu yang tak pernah mengenal waktu…
Aku
menyesal telah mengacuhkanmu..
Tapi
kusadari kini bahwa dirimu sangat berarti..
Oh
guruku..
Langit
membentang cerah..
Secerah
senyumanmu..
Angin
berhembus sejuk..
Sesejuk
nasihatmu..
Dan
pepohonan menari dengan tenang..
Setenang
ajaranmu..
Oh
guruku..
Hanya
menghitung hari untuk berpisah denganmu..
3
tahun berlalu , kini mulai rasa rindu yang bersyahdu..
Oh
guruku..
Puncak
sekolah mulai dekat..
Titik
perpisahan mulai teriang..
Rasa
tak sanggup kehilangan..
Tapi
semua adalah cobaan..
Cobaan
untuk kesuksesan..
Wahai
guruku…
Terimakasih
atas jasamu…
Karena
jasamu, ku hadir sebagai orang yang berilmu..
Ilmu
yang kau goreskan padaku..
Kini…
Ku
akhiri puisi ini..
Ku
sudahi simbol rasa syukur ini..
Terimakasih
guru..
Terimakasih
kau telah jadikanku berguna untuk Indonesiaku..
Terimakasih
kau tlah membuatku merasa hebat..
Terimakasih guru..
Wahai
guruku..
Langganan:
Postingan (Atom)